MinEx

Mining & Exploration

Buying A New Car

There are many things that you must consider when buying a new car. Most will have to do with the car itself such as what model to buy- the options you want to add- and the price of the car. However there is one thing that it always pays to check out first- and that is- who are you buying the car from.

CAR INSURANCE FOR LADY DRIVERS

Car insurance companies prefer lady drivers to their gentlemen counterparts because they are considered as much less risky drivers.It is not that the accident rates of ladies are low. They face as many accidents as males do

AUTO LOAN NEW CAR

Is it time to get a new car? Do you want to purchase a new car to replace your current worn down vehicle? If yes is your answer- then you might want to think about your purchase and getting a loan for your new investment

CAR INSURANCE

America has become a culture of cars-SUV's- minivans and sports coupes. With all this traveling in and out- back and forth around the maze that is the United States infrastructure

NEW CAR LEASING TIPS

If you do have an accident with the outside or the inside of the car - you may have to pay for the cost. You will also only be allowed to put on so many miles in your lease period. This is hard for many people that do drive a lot

Minggu, 29 April 2012

ENDAPAN NIKEL LATERIT

 
Endapan hasil proses pelapukan lateritik batuan induk ultrabasa yang mengandung Ni kadar tinggi. Agen pelapukan berupa air hujan, suhu, kelembaban, topografi, dll.


-      Laterit; later, artinya bata (membentuk bongkah-bongkah yang tersusun seperti bata berwarna merah). Buchanan; subsoil yang mengeras karena tersingkap atau kontak dengan atmosfer. Ollier, 1969; Soil di daerah tropis dengan horizon konkresi besi oksida, yang dalam keadaan normal berwarna merah.

-     Laterisasi; proses pelapukan kimia pada kondisi iklim yang lembab (tropis) yang berlangsung pada waktu yang lama dengan kondisi tektonik yg relative stabil, membentuk formasi lapisan regolith yang tebal dengan karakteristik yang khas, but and zeegers, 1992).
  •    Pengubahan mineral utama dan pelepasan beberapa komponen kimia
  •    Pencucian komponen-komponen mobile.
  •    Pengumpulan residual komponen-komponen tidak mobile atau tidak larut.
  •    Pembentukan formasi mineral baru yang lebih stabil dalam lingkungan Pengendapan.

-     Profil laterit; lapisan-lapisan material yang menindih batuan induknya sebagai efek akhir dari proses laterisasi.
Profil laterit (PT.Vale Indonesia, 2011)

                                                                                                                                                                                                                                                   
     Perkembangan profil laterit; dipengaruhi oleh:
  1. Iklim; curah hujan menentukan jumlah air hujan yang masuk ke tanah sehingga mempengaruhi intensitas pencucian dan pemisahan komponen-kompenen yang larut.
  2. Topografi; relief dan geometri lereng akan mempengaruhi pengaliran air, jumlah air yang masuk ke dalam tanah, dan level muka air tanah
  3. Drainase; mempengaruhi pasokan jumlah air untuk pencucian (leaching) dari seluruh area sekitarnya.
  4. Tektonik; pengangkatan tektonik akan meningkatkan erosi pada bagian atas profil, meningkatkan relief topografi dan menurunkan muka air tanah. Kestabilan tektonik mendukung pendataran topografi (planation) topografi dan memperlambat gerakan air tanah
  5. Tipe batuan induk; komposisi mineral menentukan tingkat kerentanan batuan terhadap pelapukan dan ketersediaan unsure-unsur untuk rekombinasi pembentukan mineral baru.
  6. Struktur; patahan dan kekar memungkinkan bagi peningkatan permeabilitas bedrock, sehingga meningkatkan potensi terjadinya alterasi.

Factor-faktor ini sangat terkait satu sama lain. Saat batuan terekspose ke permukaan, maka batuan secara gradual akan mengalami dekomposisi. Proses kimia dan mekanik  yang disebabkan oleh udara, air, panas akan menghancurkan batuan tersebut menjadi soil dan clay.


Evans (1993); endapan nikel residual terbentuk karena tingginya intensitas pelapukan kimia batuan yang mengandung Ni di daerah tropis. Batuan tersebut adalah peridotit, serpentinit, dan batuan lainnya. Mineral utamanya : grup olivine, grup serpentin, dan grup piroksin dengan Ni sebagai unsure aksesoris.

Serpentinisasi peridotit merubah olivine menjadi serpentin, membentuk mineral pembawa Ni berupa garnierite. Selanjutnya serpentin bereaksi dengan unsure Ni membentuk mineral gentit.

Deposit nikel laterit; berasal dari batuan beku yang kaya olivine, ygdisbt peridotit. Nikel terbentuk oleh proses leaching dari olivine atau serpentin.
Peridotit yang banyak mengandung olivine, magnesium silikat dan besi silikat (umumnya mengandung 0,3% Ni), mengalami proses pelapukan secara kimiawi dan dipengaruhi oleh air tanah yang kaya akan CO2 dari udara luar mengubah olivine, menyebabkan menurunnya kadar Al dan Ca yang terlarut oleh air hujan. Pelarutan ini menyebabkan kadar Fe, Ni, Cr, Co semakin tinggi (terjadi pengayaan).

Sumber: PT. Vale Indonesia,2012


43328211 ProposaL Penelitian 1
by:Rasdi Saputra, ST

Sistem dan Tata Cara Penambangan


1.    Metode Penambangan

Metoda penambangan yang akan diusahakan untuk dilakukan dengan metode open pit mining dengan system berjenjang dengan banyak muka kerja (multi bench system). Setiap jenjang dihubungkan jalan masuk tambang dengan jalan utama tambang. Penambangan mulai dari pengupasan overburden, limonit, saprolit dan berhenti pada batuan dasar (bed rock).
Pada setiap jenjang lapisan ore, akan dilakukan face sampling dan selanjutnya akan dipasang patok dan diberi keterangan hasil dari face sampling, selanjutnya data ini akan dijadikan acuan rencana (sequence) penambangan.

Dimensi desain tambang sebagai berikut :
Tinggi per jenjang (single bench)                          : 3.0 meter
Lebar jenjang                                                        : 20.0 meter
Kemiringan jenjang                                               : 90 °
Jalan masuk tambang (mine acces road), lebar     : 12 meter ( 2 jalur)
Jalan utama                                                          : 14 meter ( 2 jalur)

Namun bila kondisi lapangan belum memungkinkan untuk penerapan system berjenjang, maka pihak perusahaan akan menerapkan metoda penambangan konvensional yaitu jenjang per jenjang dengan kedalaman setiap penggalian sedalam 2 meter dan kemiringan dinding 60° dan kemiringan keseluruhan untuk satu trap (bench) 52° dengan tinggi maksimum 6 meter, dengan tetap menjaga lingkungan, produktifitas dan keselamatan kerja.


 Tabel 1 - Lingkup kerja Penambangan Bijih Nikel


AKTIVITAS

ASAL
TUJUAN
ALAT


EXC
TRUCK
Other
CLEARING




Bulldozer
DIRECT DOZING




Bulldozer
STRIPPING OB/waste& Top Soil
Front
W/DUMP
320D
DT
Bulldozer
MINING





LIMONITE
Front
Stock Yard
320D
DT

SAPROLITE
Front
Stock File
     320D
DT

REMOVAL EFO





SAPROLITE
GRIZLY
EFO
320 D
DT

REMOVAL OVER SIZE





SAPROLITE + LIMONITE
GRIZLY
W/DUMP
330D
DT

BARGE LOADING





LIMONITE + SAPROLIT
Stock Yard
JETTY
320D
DT


TRANSHIPMENT





LIMONIT + SAPROLIT
JETTY
KAPAL
320D

TONGKANG
SAPROLITE
Stock File
JETTY
320D
DT

PROJECT WORKS





W/DUMP


 SK 220
 
Bulldozer
ROAD MAINTENANCE


 Grader
WaterTruck 
Compactor

2.    Tahapan Kegiatan Penambangan

2.1             Clearing & Grubb 
Pekerjaan Clear & Grubb membersihkan lahan dari semak-semak dan pohonan kecil dipergunakan Bulldozer D85 dan  chainshaw jika diperlukan untuk menebang pohon besar.diameter >200 mm, target pekerjaan ini  didasarkan atas rencana Land Clearing Plan dari Perusahaan. Pemindahan batang kayu komersial meliputi semua jenis kayu yang berdiameter > 200mm dimana masih  layak dipakai merupakan  milik Perusahaan.

               2.2          Top Soil Removal
Pekerjaan pengalian lapisan Top Soil diperkirakan ketebalannya 1 meter, Top Soil ini l  merupakan lapisan tanah penutup bagian atas yang mengandung unsur hara yang berguna sebagai media tumbuh dari tanaman.
Top soil ini harus diperlakukan secara baik dan akan ditempatkan pada Top Soil stock area, dimana nantinya  akan dipergunakan dan disebar untuk Reklamasi Tambang. Penimbunan Top Soil peletakkannya harus diatur dengan ketinggian maksimum 2 meter berjajar, dan tiimbunan  diusahakan harus tetep stabil.
Peralatan yang dipergunakan untuk operasi pekerjaan pemindahan Top Soil adalah  Excavator 320D untuk alat gali/muat dan  Dump Truck  sebagai alat angkutnya. Biaya pekerjaan ini termasuk pada kegiatan pemindahan Overburden dan waste.

                 2.3    Overburden & Waste Removal  
Dari data geologi yang kami peroleh, type tanah/batuan overburden dan waste karakteristik adalah Overburden merupakan lapisan diantara lapisan atas/Top Soil dan lapisan bijih/Ore , lapisan overburden ini mayoritas terdiri dari tanah laterit dan batuan lempungan yang mudah untuk digali.
Untuk operasi pekerjaan pemindahan Overburden akan dipergunakan Buldozer 85,   Excavator  320 D sebagai alat  gali/muat dan peralatan angkut Dump Truck atau dump truk 6 x 4,  dan batasan maksimum jarak angkut  adalah 0.3 Km terukur dari front tambang ke waste dump area.  Apabila  jarak angkut “overburden” melebihi dari rata-rata  0.3 Km,penambahan atau pengurangan jarak angkut akan diperhitungkan dengan penambahan  jarak angkut  (incremenet 100 meter).
     Jarak angkut  adalah jarak titik tengah  lokasi penambangan menuju titik tengah lokasi pembuangan material diukur mengikuti jalan sebenarnya yang sudah dibuat berdasarkan desain tambang dan akan ditentukan dan disetujui di lapangan  bersama-sama.
Sebagian volume material akan  dilakukan Direct dozing diperkirakan volume direct dozing 25% dari total overburden dan waste., Direct dozing merupakan  kegiatan pendorongan material yang dilakukan oleh bulldozer secara tuntas (backfill) ke lokasi area timbunan (dump area).
Volume Overburden dan waste serta  penempatan material dan konfigurasi alat yang digunakan harus sesuai dengan Rencana Tambang  yang dibuat Perusahaan dengan acuan batasan Ratio  berdasarkan surveyor.

 2.4    Nickel Ore Mining (Penambangan Bijih Nikel) 

Penambangan diklasifikasikan atas 2 jenis kualitas ore utama, yaitu limonit dan saprolit. Sedangkan 1 jenis kualitas ore lagi yaitu low grade saprolit (LGSO) dimana kualitas ore merupakan transisi antara saprolit dan limonit. Ke tiga jenis ore tersebut ditentukan oleh Tim Eksplorasi dan Perencanaan Tambang. Pelaksanaan dilapangan akan diawasi oleh grade controller.
Limonit ditambang dan diangkut langsung ke tempat pemisahan ukuran berdasarkan gravitasi atau Grizzly portable.
Saprolit ditambang sebagian akan diangkut langsung ke tempat penyaringan tetap atau disebut Grizzly portable . Pengambilan sample dilakukan diatas truk dengan ketentuan yang ditetapkan oleh perusahaan. Dan sebagian akan dipindahkan ke tempat penyimpanan sementara atau disebut Stockyard dan pengambilan sample diatas truk atau pada tumpahan truk dengan ketentuan yang ditetapkan sebelumnya.
Penentuan ore akan diangkut langsung ke grizzly atau diangkut ke stockyard oleh grade control. Hal ini didasari oleh fackor kualitas. Penambangan harus mengikuti prosedur tersebut dan penentuan lokasi stock akan ditentukan oleh pihak perusahaan.
Operator Tambang harus menjaga tidak terjadinya pengotoran ore baik limonit atau saprolit pada saat penggalian di lokasi penambangan (front). Pembatuan jalan di front ataupun tempat penggalian harus menggunakan batuan yang tidak mengandung silica tinggi diutamakan menggunakan batuan/boulder sekitar area penggalian yang masih mengandung nikel.
Selama penggalian operator tambang harus memisahkan boulder yang berukuran besar sehingga dipastikan tidak terangkut sebagai ore. Boulder dapat diangkut sebagai waste ataupun dipindahkan ketempat aman yang tidak mengganggu kegiatan gali muat disekitar area penambangan.
Saprolit yang disimpan di stockyard pada saat diangkut kembali ke grizlly portable dipastikan diangkut bersih, tidak terjadi pengotoran dari material lain diluar tumpukan ore, dan boulder yang besar dipisahkan sehingga tidak terangkut ke grizzly. Tidak ada pengambilan sample yang dilakukan pada kegiatan ini.
Gambar 2, Bagan Alir Proses Produksi Nikel.
3.         Peralatan Tambang
a)      Bulldozer, merek Cat dengan type D 85 – E. Fungsi utamanya adalah untuk   
operasi pengupasan lapisan tanah tertutup (striping overburden), perataan kembali dan untuk membantu perintisan pembukaan jalan tambang.
b)      Hydraulic Excavator, dengan type PC 200 .
c)      Stone Breaker, berkapasitas produksi 50 ton/jam. Peralatan tersebut berfungsi
d)     untuk penggalian pemecahan batuan mineralisasi yang mengandung galena.
e)      Dump Truck, merek Mitsubishi. Peralatan tersebut berfungsi
f)   Mengangkut nikel dari front penambangan ke tempat penimbunan. Bila dibutuhkan juga dapat digunakan untuk ke tempat pembuangan sementara.
g) Stone Chruser, berkapasitas produksi 25 ton/jam. Peralatan tersebut digunakan. untuk menghancurkan bongkah-bongkah batuan mengandung nikel dari front penambangan sampai ukuran kerikil sampai kerakal.
h)        Whell Loader, berkapasitas produksi 25 ton/jam. Peralatan tersebut digunakan
i)        Untuk pemuatan ore laterit dari penampungan ke pelabuhan.

4.      Sarana Penunjang
Sarana penunjang merupakan modal tetap berwujud, diperlukan untuk menunjang berbagai kegiatan di lapangan pada operasi penambangan. Sarana penunjang yang dimaksud adalah :
a. Base Camp, berupa perumahan semi permanent, untuk staf karyawan di lapangan serta  perlengkapannya.
b.  Perkantoran di sekitar areal penambangan yang berfungsi sebagai tempat melakukan kegiatan-   kegiatan administrasi, penyusunan laporan atau data-data, tempat pertemuan staf dan menerima tamu-tamu di lapangan.
c. Bengkel dan gudang, berfungsi untuk tempat perawatan atau perbaikan alat-alat berat serta kendaraan-kendaraan dan alat perlengkapan lainnya, juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan bahan/alat-alat yang diperlukan di lapangan.
d.   Kendaraan lapangan berupa, 1 unit mobil ford ranger gardan ganda, dan 2 unit taff/rocky.
e.   Generator mesin listrik dengan daya 500 kVA yang akan digunakan untuk penerangan perumahan    (base camp) dan perkantoran, juga untuk menunjang perbengkelan seperti pengelasan dan penambangan serta pengolahan.
f.     Jalan tambang, digunakan untuk menghubungkan front penambangan ke tempat penampungan (stock pile) di Pelabuhan.
g.  Akses pelabuhan dan jalan, digunakan untuk jalur transport pengangkutan dan pengapalan batuan Nikel.
h.  Alat komunikasi, digunakan untuk memperlancar hubungan komunikasi di lapangan antara lokasi yang satu dengan lokasi lainnya yang letaknya cukup berjauhan dengan kantor pusat.
i.  Alat keselamatan kerja dan alat gali sederhana, termasuk di dalam hal ini seperti pemadam kebakaran, helm, sepatu boots, peralatan PPPK, cangkul, sekop dan linggis.
j.      Pompa air, digunakan untuk pencucian Nikel, dan kebutuhan air untuk base camp dan perkantoran.
k.    Kompressor, digunakan untuk sirkulasi udara dalam lubang/terowongan.

  5 . Organisasi dan Tenaga Kerja
Struktur organisasi adalah merupakan suatu bagian dari system manajemen yang sangat penting, terutama dalam pengelolaan suatu perusahaan khususnya dalam bidang usaha pertambangan.
Struktur organisasi bertujuan untuk mengatur setiap kegiatan dan personilnya, sehingga pelaksanaan pekerjaan yang dibebankan kepada masing-masing personil dapat dipertanggungjawabkan. Dengan adanya kegiatan pertambangan ini maka akan memerlukan banyak tenaga kerja, baik tenaga kerja menengah maupun tenaga ahli sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Tenaga kerja dapat dipenuhi sebagian dari daerah setempat dan sekitarnya, sedangkan tenaga kerja dengan kualifikasi khusus bila tidak terdapat di daerah setempat akan di peroleh dari tempat lain. Adapun struktur organisasi pada pertambangan Nikel di daerah studi yang diusulkan adalah sebagai berikut :
a)    Direktur
b)    Kepala Teknik Tambang
c)    Site Manager
d)   Kepala Bagian
e)    Kepala Seksi
f)     Operator/Teknisi
g)    Staf.

by: Ramli,ST. (04/12)